SAN FRANCISCO - PandaLabs menemukan bahwa setidaknya ada sekira 57 ribu situs gadungan tiap pekan. Situs-situs tersebut merupakan situs-situs palsu dari situs-situs perusahan besar. Tujuan situs tersebut adalah untuk mengeruk keuntungan dari para pengguna internet yang terjebak mengakses situs tersebut.

Perusahaan penyedia solusi keamanan, PandaLabs menunjukkan bahwa situs yang kerap di jiplak adalah situs bank, situs lelang online dan situs belanja.

"Masalahnya adalah ketika Anda mengunjungi situs web melalui email atau mesin pencari, mungkin sulit bagi pengguna untuk mengetahui apakah situs itu asli atau tidak," kata direktur teknis PandaLabs Luis Corrons seperti dilansir Straits Times, Jumat (10/9/2010).

Dikatakannya, meski mesin pencari telah membuat upaya untuk mengatasi situs-situs palsu dengan mengubah algoritma pengindeksan, sejauh ini mereka tidak mampu mengimbangi banyaknya situs palsu baru yang dibuat oleh hacker setiap hari.

"Para penjahat cyber mencoba untuk melewati mesin pencari misalnya dengan menempatkan link di email atau memposting di jejaring sosial dan membuat situs-situs palsu tersebut tercantum dalam hasil pencarian di mesin pencari," kata Corrons.

Website gadungan biasanya dirancang untuk memasukan virus ke komputer pengunjung atau memancing orang agar mengetikkan informasi berharga seperti nama akun atau password. Situs lelang online eBay dan layanan transfer uang Western Union adalah pilihan utama bagi para hacker. Kebanyakan kedua situs itulah yang dipalsukan oleh penjahat cyber.

Selain itu, Panda juga menyebutkan situs yang banyak dipalsukan adalah situs Visa, Amazon.com, PayPal, dan HSBC.